Telah banyak diketahui bahwa limbah pertanian di desa Gedog Wetan sangat melimpah dan banyak yang terbuang percuma. Selain limbah pertanian terdapat juga ampas tahu yang pemanfaatannya tidak optimal dan kurang adanya pengolahan. pada blog ini akan dibahas mengenai cara pemanfaatan limbah pertanian  dan ampas tahu untuk optimalisasi penyusunan ransum sapi potong di desa Gedog Wetan Kecamatan Turen. Berikut ini kami sajikan beberapa artikel yang mendukung kegiatan penyuluhan.

  1. Pembuatan Silase
  2. Pembuatan Tepung Ampas Tahu


date Minggu, 10 Mei 2015

Silase adalah pakan yang telah diawetkan yang di proses dari bahan baku yang berupa  tanaman hijauan, limbah industri pertanian, serta bahan pakan alami lainya, dengan jumlah kadar / kandungan air pada tingkat tertentu kemudian di masukan dalam sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara, yang biasa disebut dengan “Silo”, selama kurang lebih tiga minggu.   
Di dalam silo tersebut  tersebut akan terjadi beberapa tahap proses anaerob (proses tanpa udara/oksigen), dimana “bakteri asam laktat akan mengkonsumsi zat gula yang terdapat pada bahan baku, sehingga terjadilah  proses fermentasi. Silase yang terbentuk karena proses fermentasi ini dapat di simpan untuk jangka waktu yang lama tanpa banyak mengurangi kandungan nutrisi dari bahan bakunya.

Pembuatan silase bisa dipraktekkan dengan tujuan dan manfaat: 
  1. Untuk mensiasati persediaan makanan ternak pada musim kemarau 
  2. Untuk menampung kelebihan Hijauan Makanan Ternak pada musim penghujan agar bisa dimanfaatkan secara optimal. 
  3. Untuk mendayagunakan limbah hasil ikutan daru pertanian /perkebunan seperti jerami padi /jagung.
Manurut Jajo (2008), tujuan utama pembuatan silase adalah untuk mengawetkan dan mengurangi kehilangan zat makanan suatu hijauan untuk dimanfaatkan pada masa mendatang. Dijelaskan lebih lanjut bawa silase dibuat jika produksi hijauan dalam jumlah yang banyak atau pada fase pertumbuhan hijauan dengan kandungan zat makanan optimum. Dibandingkan pengawetan dengan pembuatan hay, pembuatan silase lebih mempunyai keunggulan karena kuarng tergantung pada kondisi cuaca harian.

Bagaimana cara membuat silase jerami ? 
Bahan :
Silase jerami sebanyak 30 kg,
EM-4 sebanyak 20 ml (2 tutup botol),
Tetes
            Alat : 
  1. timbangan berdiri untuk menimbang jerami, 
  2. ember untuk mencampur molasses dan EM4 
  3. drum plastik untuk silo, katup sebagai pengunci tutup drum.
Cara membuat :
  1. Menimbang semua bahan yaitu jerami padi
  2. Menghamparkan jerami di atas lantai yang bersih.  
  3. Mencampur EM-4 dan molasses, kemudian memercikkan pada jerami secara merata.    
  4. Mengaduk/mencampur semua bahan secara merata dengan membolak-balikkan jerami. 
  5. Memasukkan hasil campuran kedalam drum (silo) sedikit demi sedikit, sambil di padatkan (di injak-injak), agar udara yang ada dalam drum dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali.  
  6. Setelah semua bahan campuran di masukkan, maka silo di tutup dengan katup serapat mungkin, agar tidak ada udara yang masuk dan proses ensilase (pembuatan silase) secara an-aerob berjalan dengan baik.
  7. Disimpan selama 21 hari
Daftar Pustaka
Jajo. 2008. Prinsip Dasar Pembuatan Silase
http://jejakpenyuluh.blogspot.com/2013/08/cara-membuat-silase-jerami.html diakses pada tanggal 10 mei 2015 

date

 
Tahu adalah makanan yang banyak mengandung banyak protein nabati yang banyak diminati konsumen. Efek lain dari peningkatan produksi tahu adalah surplus ampas tahu atau sisa dari pembuatan tahu yang belum banyak dimanfaatkan dan dianggap kurang mempunyai nilai ekonomis.
Jika kita mengkaji lebih lanjut dalam ampas sisa tadi masih bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang banyak kandungan proteinya. Saat ini belum banyak peternak yang memanfaatkan ampas tahu tadi sebagai pakan tambahan bagi ternaknya selain konsentrat. Pertumbuhan ternak yang di bebri pakan ampas tahu lebih cepat dari pada yang tidak diberi 
         Ampas tahu adalah salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan penyusun ransum. Sampai saat ini ampas tahu cukup mudah didapat dengan harga murah, bahkan bisa didapat dengan cara cuma-cuma. Ditinjau  dari  komposisi  kimianya  ampas  tahu  dapat  digunakan sebagai sumber protein. Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang cukup tinggi. Tetapi kandungan tersebut berbeda tiap tempat dan cara pemprosesannya.  Terdapat laporan bahwa kandungan ampas tahu yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan ternak.
Cara Pembuatan Ampas Tahu:
  1. Ampas Tahu diperas ( bertujuan untuk menghilangkan  kadar dikair )
  2. Dikukus selama 15 menit didalam panci
  3. Dikeringkan ( sinar matahari atau oven )
  4. Digiling ( dengan mesin penggiling )
  5. Di ayak 
  6. Disimpan
DAFTAR PUSTAKA 
 http://livestock-livestock.blogspot.com/2012/01/pemanfaatan-ampas-tahu-sebagai-pakan.html. diakses pada tanggal 10 mei 2015

date